Prospek Investasi: Saham Rokok, Emas, dan Perbankan Syariah Menarik Dikoleksi

Indo Premier: Saham Rokok, Emas, dan Perbankan Syariah Menarik Dikoleksi | Republika Online


Kepastian tarif cukai hasil tembakau (CHT) 2026 yang tidak naik menjadi sentimen positif bagi pasar saham, khususnya sektor rokok. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memberikan panduan investasi menarik, mulai dari saham rokok, emas, hingga perbankan syariah, yang patut menjadi pertimbangan investor.

Sektor Rokok Kembali Menarik: HMSP Jadi Pilihan

Analisis dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menunjukkan bahwa sektor rokok kembali dilirik investor karena sentimen positif terkait cukai. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, pada Senin (29/9/2025) menjelaskan bahwa value di harga PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) saat ini menawarkan yield dividend yang cukup menarik. IPOT merekomendasikan strategi buy on breakout untuk HMSP pada level 900 dengan target harga 1.000, yang berpotensi memberikan kenaikan sekitar 11,11 persen. Menurut David, secara teknikal, harga HMSP menunjukkan tren uptrend dan berpeluang untuk breakout dalam waktu dekat.

Potensi Kenaikan Saham ANTM Didukung Harga Emas

Selain HMSP, IPOT juga merekomendasikan saham emiten tambang, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Rekomendasibuydiberikan pada level 3.210 dengan target 3.470. Kenaikan harga emas global yang menembus rekor menjadi faktor pendorong utama di balik potensi kenaikan saham ANTM.

Perbankan Syariah: Peluang Buy on Pullback BTPS

Untuk sektor perbankan syariah, IPOT menyarankan strategi buy on pullback pada saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) di rentang harga 1.350–1.370 dengan target 1.490. Kinerja fundamental BTPS selama delapan bulan pertama tahun 2025 masih solid. Secara teknikal, saham ini bergerak sideways di area demand, yang memberikan peluang untuk masuk.

Kinerja IHSG dan Sentimen Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan sebelumnya ditutup di level 8.099, naik 0,60 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Indeks sempat mencetak rekor baru di level 8.168 pada 24 September 2025, meskipun terjadi outflow dana asing sebesar Rp 1 triliun di pasar reguler. Dari sisi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed memberikan dorongan bagi pasar, mendorong arus dana ke emerging markets. Lonjakan harga emas dunia hingga 3.759 dolar AS per troy ounce juga turut menopang kinerja IHSG.

Diversifikasi Investasi Melalui Reksa Dana

IPOT juga menawarkan opsi diversifikasi melalui Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC), yang merupakan bagian dari Power Fund Series (PFS). Produk ini memberikan akses ke saham-saham sektor konsumer dengan potensi imbal hasil 5–10 persen di atas IHSG.

Rekomendasi Investasi dari David Kurniawan

David Kurniawan menyarankan investor untuk melakukan akumulasi bertahap pada saham-saham berfundamental kuat di sektor perbankan, konsumer, dan komoditas ekspor. Sementara itu, para trader dapat memanfaatkan potensi bullish jangka pendek dengan mengoleksi saham yang menunjukkan tren uptrend.

Posting Komentar untuk "Prospek Investasi: Saham Rokok, Emas, dan Perbankan Syariah Menarik Dikoleksi"