Indonesia dan Swiss Perkuat Kerjasama Ekonomi: Investasi & Perdagangan Meningkat

Indonesia dan Swiss Memperkuat Hubungan Ekonomi


Menjelang perayaan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2026, Indonesia dan Swiss semakin memperkuat kerjasama di bidang ekonomi. Pertemuan strategis yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 29 September 2025 menjadi momentum penting untuk membahas peningkatan investasi dan perdagangan antara kedua negara.

Forum JETC ke-11 di Jakarta: Membahas Peningkatan Perdagangan dan Investasi

Pertemuan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Swiss, yang difasilitasi melalui forum Joint Economic and Trade Commission (JETC) ke-11 di Jakarta, menjadi sorotan utama pada tanggal 29 September 2025. Forum ini menjadi wadah penting untuk membahas berbagai isu strategis yang bertujuan meningkatkan kerjasama di berbagai sektor.

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dan Investasi Bilateral

Fokus utama dalam pertemuan JETC ke-11 adalah upaya peningkatan perdagangan dan investasi berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-EFTA (European Free Trade Association) dan Perjanjian Investasi Bilateral Indonesia-Swiss. Kedua perjanjian ini menjadi landasan hukum yang kuat untuk memperkuat kerjasama ekonomi kedua negara. Pertemuan yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, dipimpin oleh Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Daniel Tumpal Simanjuntak, dan Kepala Hubungan Ekonomi Bilateral Kementerian Ekonomi Swiss, Duta Besar Andrea Rauber Saxer. Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Duta Besar RI untuk Swiss Ngurah Swajaya dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zender. Delegasi kedua negara juga dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian, perwakilan sektor swasta, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Badan Pengelola Investasi Danantara.

Isu-isu Strategis dalam Kerjasama Ekonomi

Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis, termasuk kerjasama di bidang teknologi kesehatan dan farmasi, pengolahan mineral kritis, infrastruktur hijau, dan berbagai upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Kompas pada 2 Oktober 2025, menyatakan bahwa pertemuan membahas langkah-langkah konkret untuk memaksimalkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Swiss.

Potensi Kerjasama di Berbagai Sektor

Kerjasama di bidang teknologi kesehatan dan farmasi menjadi salah satu fokus utama, mengingat potensi pertumbuhan yang signifikan di sektor ini. Selain itu, pengolahan mineral kritis, khususnya yang terkait dengan kebutuhan industri manufaktur global, juga menjadi perhatian penting. Pengembangan infrastruktur hijau, seperti pembangkit listrik tenaga air dan pengolahan sampah menjadi energi, juga menjadi fokus utama, sejalan dengan komitmen kedua negara terhadap pembangunan berkelanjutan.

Peningkatan Perdagangan dan Investasi yang Signifikan

Hubungan ekonomi Indonesia dan Swiss terus menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahun, terutama di bidang perdagangan dan investasi. Swiss adalah mitra pertama Indonesia di Eropa untuk perjanjian CEPA dan BIT. Nilai perdagangan selama semester I-2025 mencapai 3,14 miliar dollar AS, meningkat lebih dari 100 persen secara tahunan. Surplus perdagangan bagi Indonesia pada tahun 2024 tercatat di atas 2,5 miliar dollar AS.

Swiss Sebagai Investor Utama

Swiss merupakan investor asing terbesar ke-12 bagi Indonesia dan kedua terbesar dari Eropa. Investasi Swiss pada tahun 2024 mencapai 244,9 juta dollar AS, dengan minat investasi yang terus meningkat, khususnya untuk industri kecil dan menengah yang berbasis teknologi, termasuk teknologi rendah karbon. Menurut Ngurah Swajaya, Indonesia memiliki nilai potensial yang sangat tinggi bagi Swiss karena posisi strategisnya sebagai pintu gerbang perdagangan ke ASEAN dan kawasan yang lebih luas, seperti dalam kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

Kunjungan Menteri Swiss dan Prospek Masa Depan

Pertemuan ini juga menjadi persiapan strategis untuk kunjungan Menteri Federal Bidang Ekonomi Swiss, Guy Parmelin, ke Indonesia pada 30 September–3 Oktober 2025. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kerjasama ekonomi kedua negara secara konkret, dengan melibatkan delegasi bisnis yang terdiri dari lebih dari 22 CEO perusahaan besar asal Swiss. Rangkaian pertemuan telah dijadwalkan untuk Menteri Parmelin, termasuk pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, dan tokoh penting lainnya.

Kunjungan ke Bandung dan Proyek Kerjasama

Selain pertemuan resmi, Menteri Parmelin juga dijadwalkan untuk mengunjungi Bandung dengan menggunakan kereta cepat Whoosh. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung proyek-proyek kerjasama Indonesia dan Swiss yang telah berjalan, serta potensi kerjasama di bidang infrastruktur hijau, peralatan medis, farmasi, dan ekonomi digital. Sektor-sektor potensial kerja sama ekonomi kedua negara dalam bidang investasi antara lain infrastruktur hijau, termasuk pembangkit listrik tenaga air (hydro power), pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy), peralatan medis, farmasi, dan ekonomi digital.

Posting Komentar untuk "Indonesia dan Swiss Perkuat Kerjasama Ekonomi: Investasi & Perdagangan Meningkat"