Kemenko PM Kupang: Ekonomi Kreatif Berbasis Aspirasi Rakyat untuk Indonesia Berdaya

Berdaya Bersama Kupang: Kemenko PM Dorong Kebijakan Ekonomi Kreatif Berbasis Aspirasi Rakyat - Bisnis Liputan6.com


Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menekankan pentingnya dialog dengan masyarakat dalam merumuskan kebijakan ekonomi kerakyatan yang efektif. Pendekatan ini diambil sebagai upaya untuk memastikan kebijakan pemerintah selaras dengan aspirasi dan tantangan yang dihadapi masyarakat di lapangan, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

Dialog Terbuka: Kunci Keberhasilan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan

Deputi Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menegaskan bahwa pemahaman mendalam terhadap aspirasi masyarakat adalah fondasi utama dalam merancang program pemerintah yang berhasil. Pernyataan ini disampaikan usai acara "Berdaya Bersama Kupang", yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat, 3 Oktober 2025, dan menjadi wadah dialog antara Kemenko PM dengan lebih dari seribu peserta.

Menghimpun Aspirasi dari Berbagai Kalangan

Acara "Berdaya Bersama Kupang" melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), gig workers, pekerja kreatif, hingga tokoh komunitas dan lintas agama. Keterlibatan beragam kelompok ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspirasi dan tantangan spesifik yang mereka hadapi. Leontinus menjelaskan bahwa setiap kelompok masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda, dan pemerintah berkewajiban untuk mendengar, memahami, serta menerjemahkan kebutuhan tersebut menjadi program yang relevan dan solutif.

Contoh Nyata: Aspirasi Gig Workers dan Pelaku Ekonomi Kreatif di Kupang

Dialog di Kupang berhasil mengumpulkan masukan langsung dari gig workers dan pelaku ekonomi kreatif. Beberapa isu yang muncul antara lain adalah kebutuhan akan kepastian status kerja, akses terhadap perlindungan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan, dan standarisasi keterampilan untuk bersaing di pasar global. Leontinus menekankan bahwa masukan-masukan ini sangat berharga dalam proses perumusan regulasi dan program pemerintah, sehingga program tersebut dapat lebih tepat sasaran.

Pendekatan Partisipatif: Membangun Ekonomi Berkelanjutan

Kemenko PM mengadopsi pendekatan dialogis untuk memastikan program pemerintah bersifat kolaboratif dan partisipatif. Melalui keterlibatan berbagai pemangku kepentingan sejak awal, pemerintah berharap dapat meningkatkan potensi keberhasilan program. Masyarakat merasa memiliki peran langsung dalam pembangunan, yang pada gilirannya mendorong rasa memiliki dan dukungan terhadap program tersebut.

Uji Coba Sukses di Berbagai Daerah

Model dialog partisipatif yang diterapkan Kemenko PM telah diuji coba di beberapa daerah, termasuk Palembang, Yogyakarta, dan Bandung. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan ini efektif sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan warga. Leontinus menegaskan bahwa model dialog ini akan terus diperluas ke berbagai daerah lainnya. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dianggap sebagai cetak biru untuk pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Ekonomi Kreatif NTT: Potensi dan Perkembangan

Sektor ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pada tahun 2024, nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp934,7 miliar, dengan lebih dari 10.800 pelaku terdaftar. Hingga Agustus 2025, jumlah UMKM di NTT mencapai 366.473 unit, sebagian besar merupakan usaha mikro. Subsektor dominan antara lain kriya/tenun (71,9%), kuliner (22,1%), dan fesyen (2,8%).

Workshop Kewirausahaan: Mendorong Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif

Rangkaian acara "Berdaya Bersama Kupang" juga menyelenggarakan workshop kewirausahaan yang mencakup ekosistem bisnis kreatif, strategi pemasaran 360°, dan pemahaman Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Acara ini juga menampilkan kisah inspiratif dari Local Champion NTT, dengan tujuan membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

Kesimpulan: Menuju Indonesia Berdaya Melalui Ekonomi Kreatif

Kemenko PM berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis aspirasi masyarakat. Melalui dialog terbuka, pendekatan partisipatif, dan dukungan terhadap UMKM, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan Indonesia yang berdaya.

Posting Komentar untuk "Kemenko PM Kupang: Ekonomi Kreatif Berbasis Aspirasi Rakyat untuk Indonesia Berdaya"