
FINANSIALFAMILY - - Jakarta – Pasar kripto kembali mengalami koreksi tajam dalam 24 jam terakhir, dengan Bitcoin (BTC) sempat anjlok di bawah US$80.000. Level ini secara luas dianggap oleh para trader sebagai ambang batas untuk pasar bear yang berkepanjangan. Pada Sabtu pagi, kapitalisasi pasar kripto global turun 4,13 persen menjadi US$2,88 triliun, menurut data dari CoinMarketCap.
Penurunan Bitcoin mencapai 3,8 persen, diperdagangkan di sekitar US$84.400. Sementara itu, altcoin utama mengalami kerugian yang lebih besar. Ethereum merosot 5,4 persen, Binance Coin turun 6,5 persen, Solana anjlok 6,3 persen, dan Dogecoin hampir 9 persen. Penjualan masif ini semakin diperparah setelah BTC menembus level US$80.000 pada hari Jumat, mengonfirmasi serangkaian sinyal teknikal bearish yang telah diperingatkan oleh para analis selama berminggu-minggu.
Sinyal Bahaya: "Death Cross" Mengancam
Alarm paling signifikan datang dari konfirmasi "death cross", di mana rata-rata pergerakan (moving average) Bitcoin selama 50 hari berada di bawah rata-rata pergerakan selama 200 hari. Pola ini secara historis menandai akhir dari siklus bullish. Para analis mencatat bahwa "death cross" sebelumnya telah mendahului penurunan yang signifikan: penurunan 64 persen pada tahun 2022, 67 persen pada tahun 2018, dan 71 persen pada tahun 2014.
Ahli strategi pasar Rekt Capital mengatakan bahwa penutupan mingguan BTC di bawah EMA (Exponential Moving Average) 50 minggu pada minggu lalu mengindikasikan bahwa "struktur makro bullish telah rusak." Tren penurunan ini semakin diperparah saat BTC juga menembus rata-rata pergerakan 100 minggu, mencapai level terendah enam bulan di US$80.500.
Data On-Chain Memperkuat Sentimen Bearish
Data on-chain semakin memperkuat nada bearish di pasar. Glassnode melaporkan kerugian terealisasi sebesar US$800 juta selama seminggu terakhir, yang tertinggi sejak kejatuhan FTX pada tahun 2022. Hal ini sebagian besar didorong oleh pemegang jangka pendek yang menyerah (capitulating). Para analis memperingatkan bahwa ini mencerminkan penurunan tajam dalam permintaan marjinal, dengan pembeli baru yang keluar dari pasar dalam kepanikan.
Analis CryptoQuant, IT Tech, mencatat bahwa penjualan jangka pendek yang besar terkadang dapat membentuk titik terendah lokal jika harga memantul dengan cepat. Namun, kegagalan untuk melakukannya "secara historis telah mengarah pada perpanjangan pasar bear yang lebih dalam." Beberapa analis sekarang memperkirakan BTC akan menguji kembali level terendahnya pada April 2025 di US$74.500 jika tekanan jual terus berlanjut. Untuk saat ini, para trader mengamati apakah Bitcoin dapat mempertahankan zona US$80.000–US$82.000.
Keterkaitan dengan Pasar Keuangan yang Lebih Luas
Volatilitas Bitcoin juga mencerminkan gejolak di seluruh pasar keuangan yang lebih luas. Setelah naik turun sepanjang pagi, S&P 500 melesat dan naik hampir 2 persen sebelum ditutup dengan kenaikan 1 persen, dibantu oleh harapan bahwa Federal Reserve AS dapat memberikan lebih banyak pemotongan suku bunga.
Baca Juga: Investasi Bitcoin Jangka Panjang: Panduan Lengkap untuk Pemula di Indonesia
Dow Jones Industrial Average naik 493 poin, atau 1,1 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,9 persen. Itu adalah akhir yang pas untuk minggu yang membuat S&P 500 4,2 persen di bawah rekornya, tetapi juga memaksa investor untuk menghadapi fluktuasi dari jam ke jam yang paling tajam sejak penurunan pada bulan April.
Potensi Dampak dan Prospek ke Depan
Penurunan Bitcoin ini memberikan dampak signifikan bagi investor dan pelaku pasar kripto secara keseluruhan. Sentimen negatif yang meluas dapat memicu lebih banyak penjualan, memperburuk tren penurunan yang ada.
Namun, penting untuk diingat bahwa pasar kripto dikenal karena volatilitasnya yang tinggi. Pemulihan cepat juga memungkinkan, terutama jika sentimen pasar berubah karena berita positif atau perkembangan teknologi baru. Para investor perlu memantau perkembangan dengan cermat dan mengelola risiko investasi mereka dengan bijak.
Strategi untuk Menghadapi Pasar Bear
Di tengah pasar yang bergejolak, investor dapat mempertimbangkan beberapa strategi. Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko, melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi, dan memiliki strategi investasi jangka panjang adalah kunci. Menunggu konfirmasi pemulihan sebelum mengambil posisi baru juga bisa menjadi pilihan.
Selain itu, memahami dasar-dasar teknologi blockchain dan potensi jangka panjang kripto dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas. Tetap terinformasi tentang perkembangan pasar dan berita terbaru sangat penting untuk navigasi yang sukses di pasar kripto.
Kesimpulan
Penurunan Bitcoin menuju zona pasar bear merupakan pengingat akan risiko yang melekat dalam investasi kripto. Analisis teknikal dan data on-chain memberikan wawasan berharga tentang tren pasar, sementara berita ekonomi global juga memainkan peran penting.
Para investor harus tetap waspada, mengelola risiko, dan membuat keputusan yang terinformasi untuk menghadapi tantangan dan peluang di pasar kripto yang dinamis ini. Memahami dinamika pasar dan terus memantau perkembangan adalah kunci untuk bertahan dan meraih peluang di pasar yang volatile ini.
BRITISH PROPOLIS | Suplemen Terbaik Alami
Nama Produk: BRITISH PROPOLIS REGULER
Rp. 250.000/botol
(Gratis ONGKIR untuk Pulau Jawa)
Manfaat British Propolis:
- Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Berperan sebagai antibiotik alami dan detoksifikasi tubuh.
- Membantu mempercepat penyembuhan luka bakar dan luka kulit lainnya.
- Membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan seperti sakit maag.
- Sebagai pelengkap terapi untuk kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, dan beberapa jenis kanker (tetap harus dikonsultasikan dengan dokter).
- Pada anak-anak, British Propolis Green dikhususkan untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan menjaga imunitas dari flu, batuk, dan radang amandel.
Posting Komentar untuk "Bitcoin Ambruk: Menuju Zona Pasar Bear? Analisis Mendalam & Dampak"