:max_bytes(150000):strip_icc()/GettyImages-2203279027-d9c722b3984247aa81362b2be9193d70.jpg)
Pasar mata uang kripto kembali menunjukkan volatilitasnya. Harga Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami penurunan signifikan pada hari Rabu, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Data dari Messari menunjukkan bahwa harga Bitcoin jatuh di bawah level terendah mingguan, menembus angka $88,000.
Namun, di tengah gejolak pasar, satu nama besar tetap tenang: Michael Saylor, pendiri dan Ketua Eksekutif perusahaan perangkat lunak Strategy (sebelumnya MicroStrategy). Saylor, yang perusahaannya dikenal sebagai pembeli Bitcoin korporat terbesar, menyatakan keyakinannya yang tak tergoyahkan. Ia menyatakan bahwa perusahaannya "cukup indestructible" dalam sebuah wawancara dengan Fox Business.
Bitcoin Terus Melemah, Investor Jual?
Penurunan harga Bitcoin pada hari Rabu menjadi sorotan utama di pasar kripto. Bitcoin (BTCUSD) mencatatkan level terendah mingguan baru, jatuh di bawah $89,000, menurut data dari platform riset Messari. Kondisi ini memberikan dampak negatif pada saham-saham yang terkait dengan kripto. Saham Strategy (MSTR) merosot lebih dari 11%, sementara Coinbase Global (COIN) mengalami penurunan hampir 5% pada Rabu sore.
Banyak investor, baik skala besar maupun kecil, tampaknya berada dalam mode jual. Meskipun ada upaya "membeli saat harga turun" di pasar kripto melalui platform seperti Robinhood (HOOD), volume perdagangan tidak sebesar pada saat penurunan harga sebelumnya, menurut CIO Stephanie Guild. Selain itu, Exchange Traded Funds (ETF) Bitcoin spot secara kolektif mengalami lima hari berturut-turut arus keluar bersih, dengan total hampir $2.3 miliar, menurut Farside Investors.
Strategy: Pembeli Raksasa di Tengah Badai
Di tengah kondisi pasar yang bergejolak, Strategy menonjol sebagai pembeli Bitcoin yang signifikan. Perusahaan ini baru-baru ini mengungkapkan penambahan kepemilikan Bitcoin-nya. Michael Saylor, sebagai pemimpin Strategy, tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh penurunan harga terbaru. Ia menekankan bahwa perusahaan telah dirancang untuk menghadapi tantangan pasar.
Saylor juga menekankan bahwa perusahaan telah mengadopsi strategi jangka panjang dan investasi yang berkelanjutan. Strategi ini terbukti efektif dalam menghadapi guncangan pasar. Penurunan harga ini bukanlah yang terburuk yang pernah dialami Bitcoin sepanjang sejarahnya.
Sejarah Bitcoin: Lebih dari Sekadar Penurunan Harga
Bitcoin telah mengalami berbagai tantangan sepanjang sejarahnya. Pada Maret 2020, awal pandemi Covid-19 memangkas harga Bitcoin hingga separuhnya dalam dua hari, dengan harga jatuh di bawah $4,000. Selain itu, ada juga insiden terkenal seperti gangguan pertukaran Mt. Gox pada April 2013, ketika nilai Bitcoin hanya beberapa ratus dolar.
Baca Juga: Investasi Bitcoin Jangka Panjang: Panduan Lengkap untuk Pemula di Indonesia
Pengalaman ini memberikan perspektif bagi Saylor. Ia menunjukkan ketahanan Bitcoin menghadapi berbagai kesulitan. Saylor selalu menunjukkan pandangan positif terhadap masa depan Bitcoin.
Pandangan Saylor: Tetap Optimis di Tengah Badai
“Never ₿ack Down,” tulis Saylor di X (sebelumnya Twitter) hari ini, menggunakan simbol "B" untuk Bitcoin. Ia juga membagikan karya seni yang menggambarkan dirinya sebagai seorang prajurit. Beberapa hari sebelumnya, ia menggunakan simbol perahu penyelamat untuk menyampaikan pesannya. Ini adalah pesan konsisten dari pendukung Bitcoin tersebut.
Dalam wawancara dengan Fox Business pada Selasa, Saylor mengatakan, "Jika Anda melihat lebih jauh, ini adalah hal yang wajar." Ia menambahkan, "Perusahaan dirancang untuk menghadapi penurunan 80% hingga 90% dan terus berjalan. Saya pikir kami cukup 'indestructible'."
Potensi Kerugian: Uji Coba bagi Strategy
Penurunan 80% hingga 90% dari rekor tertinggi Bitcoin, yang mencapai sekitar $126,000, akan menempatkan harga koin pada kisaran $25,242 hingga $12,621. Bagi Strategy dan Saylor, yang pertama kali mengalihkan kas perusahaan perangkat lunaknya ke Bitcoin pada Agustus 2020, level tersebut mungkin sudah familiar. Harga rata-rata yang dibayarkan untuk pembelian Bitcoin awal tersebut adalah $11,600.
Ini menunjukkan bahwa Strategy memiliki toleransi risiko yang tinggi. Saylor mempercayai investasi Bitcoin dan tetap teguh pada pendiriannya. Investasi Strategy pada Bitcoin, hingga kini, masih menguntungkan.
Kesimpulan: Bitcoin Sebagai Peluang Digital Utama
Michael Saylor tetap melihat Bitcoin sebagai "peluang digital utama," seperti yang ia katakan dalam wawancara dengan Fox Business. Keyakinan kuatnya terhadap Bitcoin menjadi landasan strategis bagi perusahaannya, Strategy. Meskipun harga Bitcoin mengalami fluktuasi, pandangan optimis Saylor mencerminkan keyakinan jangka panjang pada potensi Bitcoin sebagai aset digital.
Dengan demikian, meskipun pasar bergejolak, dukungan dari tokoh-tokoh seperti Saylor menunjukkan bahwa Bitcoin tetap menjadi pemain penting dalam lanskap keuangan global. Penting untuk dicatat bahwa investasi dalam Bitcoin melibatkan risiko, dan investor harus mempertimbangkan hal ini dengan cermat sebelum membuat keputusan investasi.
BRITISH PROPOLIS | Suplemen Terbaik Alami
Nama Produk: BRITISH PROPOLIS REGULER
Rp. 250.000/botol
(Gratis ONGKIR untuk Pulau Jawa)
Manfaat British Propolis:
- Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Berperan sebagai antibiotik alami dan detoksifikasi tubuh.
- Membantu mempercepat penyembuhan luka bakar dan luka kulit lainnya.
- Membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan seperti sakit maag.
- Sebagai pelengkap terapi untuk kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, dan beberapa jenis kanker (tetap harus dikonsultasikan dengan dokter).
- Pada anak-anak, British Propolis Green dikhususkan untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan menjaga imunitas dari flu, batuk, dan radang amandel.
Posting Komentar untuk "Harga Bitcoin Turun, Michael Saylor Tetap 'Indestructible': Peluang Digital Utama?"