Harga Emas Antam Anjlok: Saatnya Beli Emas atau Tunggu Dulu?

Harga Emas Antam Lanjut Loyo, Saatnya Borong Lagi?


FINANSIALFAMILY - - Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar kurang menggembirakan datang dari pasar emas. Pada Sabtu, 22 November 2025, harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., atau yang dikenal sebagai emas Antam, kembali mengalami penurunan. Penurunan ini tentu menjadi perhatian bagi para investor dan mereka yang tertarik untuk berinvestasi dalam logam mulia.

Data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, menunjukkan bahwa di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, Jakarta, harga emas satuan 1 gram dibanderol Rp 2.341.000/batang. Angka ini mengalami penurunan sebesar Rp 7.000 dibandingkan dengan posisi perdagangan pada hari sebelumnya. Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam pada hari yang sama juga turun menjadi Rp 2.202.000 per gram, juga mengalami penurunan Rp 7.000 dari hari sebelumnya.

Kinerja Emas Antam Hari Ini (22/11/2025)

Berikut adalah rincian harga emas Antam pada hari ini, 22 November 2025:

  • Harga jual: Rp 2.341.000 per gram (turun Rp 7.000)
  • Harga buyback: Rp 2.202.000 per gram (turun Rp 7.000)

Penurunan harga emas Antam ini sejalan dengan tren pelemahan yang terjadi pada pasar emas global. Emas dunia juga mengalami penurunan pada perdagangan Jumat, 21 November 2025. Kondisi ini tentunya perlu dicermati lebih lanjut oleh para investor.

Emas Global Juga Tertekan

Harga emas global juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada perdagangan Jumat, harga emas ditutup di posisi US$ 4.065,39 per troy ons. Penurunan tersebut mencapai 0,34%. Dalam sepekan terakhir, emas bahkan terkoreksi 0,28% secara point-to-point.

Pelemahan harga emas global ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, terutama data ekonomi dari Amerika Serikat. Investor mencerna laporan ketenagakerjaan AS bulan September 2025, yang memberikan sinyal tentang stabilitas pasar tenaga kerja dan potensi kenaikan suku bunga.

Pengaruh Laporan Ketenagakerjaan AS

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa data penggajian nonpertanian (non-farm payroll/NFP) September 2025 meningkat sebesar 119.000. Angka ini jauh melampaui perkiraan kenaikan 50.000. Kenaikan yang signifikan ini memberikan sinyal bahwa pasar tenaga kerja AS masih kuat.

Baca Juga: Analisis Saham DADA: Potensi Melesat ke Rp230 Ribu Didukung Fundamental Kuat

Kondisi ini menguatkan pandangan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mempertahankan kebijakan suku bunga yang ketat. Hal ini tentu saja dapat menekan minat investor terhadap emas di pasar global. Suku bunga yang tinggi membuat investasi emas menjadi kurang menarik karena investor cenderung mencari instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.

Data Pengangguran: Sinyal Campuran

Di sisi lain, terdapat data pengangguran yang memberikan sinyal campuran. Klaim pengangguran lanjutan AS meningkat menjadi 1.974 ribu pada pekan yang berakhir 8 November 2025, mencapai level tertinggi sejak 2021. Hal ini mencerminkan adanya perlambatan aktivitas perekrutan.

Namun, klaim pengangguran awal turun 8.000 dari minggu sebelumnya menjadi 220.000 pada periode yang berakhir 15 November, tetap jauh di bawah rata-rata sejak akhir kuartal kedua. Lonjakan klaim lanjutan, bersamaan dengan pertumbuhan klaim awal yang stabil, mencerminkan aktivitas perekrutan yang lebih rendah, bukan peningkatan PHK.

Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Membeli Emas?

Keputusan untuk membeli emas di tengah kondisi harga yang melemah tentu membutuhkan pertimbangan yang matang. Investor perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti prospek suku bunga, kondisi ekonomi global, dan tujuan investasi jangka panjang. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven, namun juga rentan terhadap fluktuasi harga.

Sebelum memutuskan, investor disarankan untuk melakukan riset mendalam, berkonsultasi dengan penasihat keuangan, dan memahami profil risiko masing-masing. Membeli saat harga turun bisa menjadi strategi yang menguntungkan, namun risiko tetap ada. Investor perlu memiliki strategi yang jelas dan rencana investasi yang matang.

Potensi Kenaikan Harga di Masa Depan

Meskipun harga emas saat ini sedang melemah, bukan berarti potensi kenaikan harga di masa depan tidak ada. Suku bunga yang mulai turun, atau adanya ketidakpastian ekonomi global, dapat memicu kenaikan harga emas. Oleh karena itu, investasi emas tetap menjadi pilihan menarik bagi sebagian investor.

Penting untuk diingat bahwa investasi emas memiliki risiko. Investor harus selalu waspada dan terus memantau perkembangan pasar. Dengan perencanaan yang matang, investasi emas dapat menjadi bagian penting dari portofolio investasi Anda.

BRITISH PROPOLIS | Suplemen Terbaik Alami

British Propolis Slide 1 British Propolis Slide 2 British Propolis Slide 3

Nama Produk: BRITISH PROPOLIS REGULER

Rp. 250.000/botol

(Gratis ONGKIR untuk Pulau Jawa)

Manfaat British Propolis:

  • Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Berperan sebagai antibiotik alami dan detoksifikasi tubuh.
  • Membantu mempercepat penyembuhan luka bakar dan luka kulit lainnya.
  • Membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan seperti sakit maag.
  • Sebagai pelengkap terapi untuk kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, dan beberapa jenis kanker (tetap harus dikonsultasikan dengan dokter).
  • Pada anak-anak, British Propolis Green dikhususkan untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan menjaga imunitas dari flu, batuk, dan radang amandel.

Posting Komentar untuk "Harga Emas Antam Anjlok: Saatnya Beli Emas atau Tunggu Dulu?"