
Jakarta, ANTARA News Jawa Timur - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada perdagangan Jumat pagi, mengikuti tren pelemahan yang terjadi di bursa saham kawasan Asia. Pelemahan ini mencerminkan dampak dari berbagai sentimen global dan regional yang mempengaruhi kinerja pasar saham.
IHSG dibuka dengan penurunan sebesar 31,38 poin atau 0,37 persen, mencapai posisi 8.388,54. Indeks LQ45, yang mencakup 45 saham unggulan, juga mengalami penurunan sebesar 4,62 poin atau 0,54 persen, berada pada posisi 843,40.
Sentimen Pasar dan Harapan Pemulihan
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat, menyatakan harapan bahwa pasar akan berbalik menguat secara bersamaan pada hari ini. Pasar saham hari ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen domestik dan global yang perlu dicermati oleh para investor.
Para analis terus memantau perkembangan pasar untuk mengidentifikasi peluang investasi yang paling menjanjikan. Sentimen pasar yang beragam ini menciptakan dinamika yang menarik bagi para pelaku pasar saham.
Dampak Data Ketenagakerjaan AS dan Kebijakan The Fed
Dari mancanegara, data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan pasar. Data yang dirilis menunjukkan bahwa perekonomian AS masih menunjukkan tanda-tanda kekuatan, yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed.
Data NonFarm Payroll (NFP) AS periode September 2025 mencatatkan penambahan 119.000 pekerjaan, namun tingkat pengangguran naik menjadi 4,4 persen. Klaim pengangguran lanjutan mencapai level tertinggi sejak 2021, yang menandakan perekrutan melemah.
Sinyal Campuran untuk Kebijakan Suku Bunga
Data-data tersebut memberikan sinyal campuran bagi arah kebijakan suku bunga The Fed. Hal ini membuat pelaku pasar harus mencermati data ekonomi AS untuk mengantisipasi kebijakan moneter yang mungkin diambil.
Pelaku pasar saat ini masih mencari posisi antara saham pertumbuhan versus bernilai, dan aset berisiko versus aset aman.
Kondisi Ekonomi di Asia dan Dampaknya
Di kawasan Asia, Jepang menghadapi tantangan ekonomi yang cukup serius. Ancaman stagflasi menjadi perhatian utama, dengan inflasi kembali naik ke 3,1 persen sementara ekonomi berkontraksi.
Selain itu, hubungan dagang yang memburuk dengan China juga memberikan tekanan tambahan pada perekonomian Jepang, yang menekan posisi Bank of Japan (BoJ).
Baca Juga: Investasi Syariah Pegadaian: Pilihan Aman dan Menguntungkan di Indonesia
Tekanan Ekonomi di Indonesia dan Langkah Pemerintah
Di dalam negeri, Indonesia juga menghadapi tekanan ganda yang perlu diatasi. Defisit fiskal dan tekanan eksternal memberikan tantangan tersendiri bagi stabilitas ekonomi.
Neraca pembayaran kuartal III-2025 mengalami defisit sebesar 6,4 miliar dolar AS akibat capital outflow dan pembayaran utang, yang berpotensi memberikan tekanan jangka pendek pada nilai tukar rupiah.
Surplus Transaksi Berjalan dan Dampaknya
Di sisi positif, transaksi berjalan mencatatkan surplus 4,04 miliar dolar AS, yang merupakan surplus pertama sejak tahun 2023, berkat lonjakan ekspor nonmigas. Surplus ini memberikan sedikit angin segar di tengah tantangan ekonomi.
Dari sisi fiskal, APBN mengalami defisit besar mencapai Rp479,7 triliun, yang dipicu oleh tingginya belanja negara dan penerimaan pajak yang melemah. Hal ini berdampak pada penundaan pembahasan UMP 2026 dan ketidakpastian rencana kenaikan gaji PNS 2026.
Kebijakan Pemerintah dan Dampaknya pada Sektor Tertentu
Pemerintah sedang mempertimbangkan penerapan Bea Keluar (BK) untuk batu bara guna menambah penerimaan negara. Namun, kebijakan ini berpotensi memberikan tekanan pada margin emiten batu bara.
Para pelaku pasar terus mencermati kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi dampaknya pada kinerja saham sektor tertentu.
Pergerakan Bursa Saham Global pada Kamis (20/11)
Pada perdagangan Kamis (20/11), bursa saham Eropa mencatatkan hasil yang beragam. Euro Stoxx 50 menguat 0,33 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,21 persen, indeks DAX Jerman menguat 0,50 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,34 persen.
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,84 persen, indeks S&P 500 melemah 1,56 persen, dan indeks Nasdaq Composite melemah 2,38 persen.
Kinerja Bursa Saham Regional Asia Pagi Ini
Bursa saham regional Asia pagi ini juga menunjukkan tren pelemahan. Indeks Nikkei melemah 2,20 persen, indeks Shanghai melemah 2,11 persen, indeks Hang Seng melemah 2,46 persen, dan indeks Strait Times melemah 0,90 persen.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sentimen negatif yang berasal dari berbagai faktor global dan regional memengaruhi kinerja pasar saham di seluruh dunia.
BRITISH PROPOLIS | Suplemen Terbaik Alami
Nama Produk: BRITISH PROPOLIS REGULER
Rp. 250.000/botol
(Gratis ONGKIR untuk Pulau Jawa)
Manfaat British Propolis:
- Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Berperan sebagai antibiotik alami dan detoksifikasi tubuh.
- Membantu mempercepat penyembuhan luka bakar dan luka kulit lainnya.
- Membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan seperti sakit maag.
- Sebagai pelengkap terapi untuk kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, dan beberapa jenis kanker (tetap harus dikonsultasikan dengan dokter).
- Pada anak-anak, British Propolis Green dikhususkan untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan menjaga imunitas dari flu, batuk, dan radang amandel.
Posting Komentar untuk "IHSG Melemah di Jumat Pagi: Bursa Asia dan Sentimen Global Pengaruhi Pasar"