Saham BBCA Tertekan: Analisis Aksi Jual & Peluang Investasi di Tengah Koreksi

Saham BBCA Diserang Habis-habisan


JAKARTA, investor.id - Pasar saham Indonesia kembali dihebohkan dengan aksi jual masif yang menimpa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau yang lebih dikenal dengan BCA. Pada perdagangan Selasa, 18 November 2025, saham bank swasta terbesar di Indonesia ini mengalami tekanan jual yang cukup signifikan, menimbulkan kekhawatiran sekaligus peluang bagi para investor.

Aksi jual ini terjadi di tengah sentimen pasar yang beragam, memberikan warna tersendiri pada pergerakan saham BBCA. Pada pukul 15.38 WIB, saham BBCA terpantau melemah 1,75% dan diperdagangkan pada harga Rp 8.425 per lembar. Penurunan ini tentu saja menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar dan investor.

Aksi Jual Mencapai Ratusan Miliar Rupiah

Penurunan harga saham BBCA pada hari itu diiringi oleh volume perdagangan yang cukup besar. Berdasarkan data yang dihimpun dari aplikasi Stockbit Sekuritas, saham BBCA mencatatkan nilai net sell sebesar Rp 334,7 miliar. Angka ini menempatkan BBCA pada posisi kedua tertinggi untuk nilai net sell di antara saham-saham lainnya yang diperdagangkan pada hari itu.

Tingginya nilai net sell ini mengindikasikan bahwa terdapat tekanan jual yang kuat dari para investor. Tercatat sebanyak 95,44 juta saham BBCA diperdagangkan dengan frekuensi mencapai 24.320 kali, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 813 miliar. Hal ini menunjukkan tingginya aktivitas perdagangan saham BBCA pada hari tersebut.

Perbandingan Performa: Dari Kenaikan ke Penurunan

Pergerakan saham BBCA pada perdagangan Selasa, 18 November 2025, berbanding terbalik dengan kinerja pada hari sebelumnya. Pada perdagangan Senin, 17 November 2025, saham BBCA justru mengalami penguatan sebesar 1,78%. Perubahan arah ini tentu saja mengejutkan banyak pihak.

Perubahan ini mencerminkan volatilitas pasar saham yang tinggi dan sensitivitas saham terhadap berbagai faktor. Perubahan sentimen pasar, berita ekonomi, atau bahkan aksi spekulasi dapat dengan cepat memengaruhi pergerakan harga saham, termasuk saham BBCA.

Sinyal Akumulasi dari Sejumlah Broker

Di tengah tekanan jual yang terjadi, sejumlah broker justru memberikan rekomendasi yang menarik bagi investor. Mereka menyerukan agar investor mempertimbangkan untuk mengakumulasi saham BBCA. Hal ini didasarkan pada potensi keuntungan yang menarik.

Rekomendasi akumulasi ini muncul setelah saham BBCA mengalami koreksi yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, saham BBCA telah turun 15%, sementara dalam setahun terakhir penurunan mencapai 30%. Penurunan ini tentu saja membuka peluang bagi investor untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah.

Baca Juga: Saham PIPA Melejit: Analisis Kinerja & Prospek Bisnis Multi Makmur Lemindo

Pandangan Analis: Valuasi Menurun & Prospek Jangka Panjang

Penurunan harga saham BBCA telah menarik perhatian para analis pasar. Berdasarkan catatan CLSA, penurunan saham BBCA telah membuat valuasi premiumnya terhadap para pesaingnya, seperti BBRI dan BMRI, menjadi lebih rendah. Padahal, dari sisi fundamental, tidak banyak perubahan yang terjadi pada kinerja perseroan.

CLSA tetap memandang BBCA sebagai bank besar dengan tingkat pengembalian aset dan aset yang tinggi dan berkelanjutan. Modal kuat yang dimiliki perseroan diharapkan dapat menopang pertumbuhan BBCA di masa mendatang. Meskipun demikian, CLSA juga melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laba bersih BBCA.

Penyesuaian Proyeksi Laba Bersih

CLSA menurunkan proyeksi laba bersih BBCA pada tahun 2025, 2026, dan 2027 masing-masing sebesar 1,8%, 0,8%, dan 1,4%. Penurunan proyeksi ini disebabkan oleh kebijakan perseroan yang kini menerapkan pendekatan provisi yang lebih proaktif.

Pendekatan provisi yang proaktif ini akan berdampak pada peningkatan biaya provisi, yang pada akhirnya akan memengaruhi laba bersih perseroan. Meskipun demikian, langkah ini dianggap sebagai langkah yang bijaksana untuk menjaga kualitas aset dan stabilitas keuangan BBCA dalam jangka panjang.

Kesimpulan: Peluang Investasi di Tengah Volatilitas

Aksi jual saham BBCA pada 18 November 2025, memberikan gambaran yang kompleks bagi para investor. Meskipun terjadi penurunan harga, sejumlah analis justru melihatnya sebagai peluang investasi yang menarik.

Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti fundamental perusahaan, prospek industri perbankan, dan strategi investasi jangka panjang sebelum mengambil keputusan. Volatilitas pasar saham adalah hal yang wajar, namun dengan analisis yang tepat, investor dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih keuntungan.

Ikuti Channel Telegram Official kami untuk mendapatkan update artikel-artikel terbaru dari investor.id.

BRITISH PROPOLIS | Suplemen Terbaik Alami

British Propolis Slide 1 British Propolis Slide 2 British Propolis Slide 3

Nama Produk: BRITISH PROPOLIS REGULER

Rp. 250.000/botol

(Gratis ONGKIR untuk Pulau Jawa)

Manfaat British Propolis:

  • Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Berperan sebagai antibiotik alami dan detoksifikasi tubuh.
  • Membantu mempercepat penyembuhan luka bakar dan luka kulit lainnya.
  • Membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan seperti sakit maag.
  • Sebagai pelengkap terapi untuk kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, dan beberapa jenis kanker (tetap harus dikonsultasikan dengan dokter).
  • Pada anak-anak, British Propolis Green dikhususkan untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan menjaga imunitas dari flu, batuk, dan radang amandel.

Posting Komentar untuk "Saham BBCA Tertekan: Analisis Aksi Jual & Peluang Investasi di Tengah Koreksi"