BLTZ Genjot Ekspansi di 2026: Strategi Kuat Perkuat Pangsa Pasar Bioskop Indonesia

Ekspansi Jadi Strategi BLTZ Perkuat Market Share Tahun Depan - Saham Liputan6.com


PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), perusahaan di balik jaringan bioskop CGV di Indonesia, mengumumkan rencana strategis untuk memperluas bisnisnya pada tahun 2026. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperkuat pangsa pasar dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah persaingan industri hiburan yang semakin ketat.

Optimisme Direktur BLTZ terhadap Rencana Ekspansi

Direktur BLTZ, Haryani Suwirman, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap rencana ekspansi yang akan dilakukan. Pernyataan ini disampaikan dalam Public Expose Insidentil pada Kamis, 2 Oktober 2025. Ekspansi ini akan mencakup dua lini bisnis utama, yaitu bioskop dan bisnis makanan & minuman (food and beverage/F&B).

“Ekspansi tentu akan terus kami lakukan termasuk tahun depan karena ini sangat mempengaruhi market share kami. Beberapa rencana akan kami laksanakan dan optimis akan lebih bagus dari target tahun ini,” ujar Haryani.

Ekspansi Bioskop: Fokus Utama BLTZ

Ekspansi jaringan bioskop menjadi fokus utama BLTZ. Perusahaan berencana untuk menambah jumlah bioskop dan memperluas jangkauan ke berbagai kota di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penonton dan pada akhirnya memperkuat posisi BLTZ di pasar bioskop tanah air.

Bisnis F&B: Peluang Pertumbuhan yang Menjanjikan

Selain ekspansi bioskop, BLTZ juga memberikan perhatian khusus pada bisnis F&B. Bisnis ini dinilai terus menunjukkan tren positif dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Haryani menekankan pentingnya inovasi dalam program promosi untuk terus meningkatkan pendapatan dari segmen ini.

“Untuk F&B melihat tren saat ini yang meningkat seperti kita lihat tadi pendapatan dari F&B terus meningkat dan kami percaya di tahun depan akan terus meningkat dan dengan inovasi-inovasi program promosi yang akan terus kami lakukan kami harap kami bisa raih pendapatan dari market tersebut,” jelasnya.

Kinerja Keuangan BLTZ Semester I-2025

BLTZ mencatatkan kinerja keuangan yang relatif stabil pada semester I-2025. Berikut adalah beberapa poin penting dari laporan keuangan tersebut:

Pendapatan

Pendapatan bersih BLTZ mencapai Rp 614,76 miliar pada semester I-2025, sedikit menurun dibandingkan Rp 617,61 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjaga stabilitas pendapatan di tengah tantangan industri.

Laba

Meskipun pendapatan sedikit menurun, laba bersih tahun berjalan BLTZ justru meningkat signifikan menjadi Rp 25,21 miliar, dibandingkan Rp 9,87 miliar pada semester I-2024. Peningkatan laba ini didorong oleh efisiensi biaya dan keuntungan dari selisih kurs serta keuntungan lainnya.

Aset, Liabilitas, dan Ekuitas

Total aset BLTZ tercatat sebesar Rp 1,84 triliun per 30 Juni 2025, relatif stabil dibandingkan akhir tahun 2024 sebesar Rp 1,85 triliun. Liabilitas konsolidasian turun menjadi Rp 1,43 triliun dari Rp 1,45 triliun pada Desember 2024. Sementara itu, ekuitas meningkat menjadi Rp 412,86 miliar dari Rp 387,64 miliar pada akhir 2024, seiring dengan peningkatan laba bersih.

Jaringan Bioskop CGV di Indonesia

Hingga 30 Juni 2025, BLTZ mengoperasikan 71 bioskop CGV dan satu bioskop blitztheater yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. CGV sendiri merupakan perusahaan bisnis bioskop multiplex terbesar di Korea Selatan dan juga memiliki cabang di Tiongkok, Vietnam, dan Amerika Serikat.

Kesimpulan

Dengan rencana ekspansi yang agresif, BLTZ optimis dapat memperkuat posisi pasar dan meningkatkan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Fokus pada ekspansi bioskop dan pengembangan bisnis F&B diharapkan dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

Posting Komentar untuk "BLTZ Genjot Ekspansi di 2026: Strategi Kuat Perkuat Pangsa Pasar Bioskop Indonesia"