Dampak Shutdown AS: Ancaman Pasar Keuangan RI dan Prospeknya

Menilik Dampak Shutdown AS ke Pasar Keuangan RI


Pemerintah Amerika Serikat (AS) menghentikan sebagian operasionalnya sejak Rabu, 1 Oktober 2025, sebuah peristiwa yang memicu kekhawatiran di pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Shutdown ini terjadi akibat ketidaksepakatan antara pemerintah Presiden AS saat itu, Donald Trump, dan Kongres mengenai pendanaan federal, terutama terkait anggaran kesehatan, menimbulkan potensi gejolak yang perlu dicermati dengan seksama.

Pemicu dan Latar Belakang Shutdown AS

Shutdown AS, yang dimulai pada 1 Oktober 2025, bukan kali pertama terjadi. Peristiwa ini berakar pada kebuntuan politik antara pemerintahan dan Kongres dalam menyetujui anggaran federal. Khususnya, perbedaan pendapat mengenai pendanaan untuk subsidi kesehatan menjadi pemicu utama penundaan operasional pemerintah. Peristiwa ini secara historis seringkali hanya sebagai taktik tarik ulur dalam perdebatan anggaran, namun tetap menimbulkan dampak yang perlu diwaspadai.

Pernyataan Ahli dan Analisis Dampak

David Sumual, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), menyoroti bahwa shutdown semacam ini telah berulang kali terjadi di AS. Ia menjelaskan bahwa meskipun sejarah menunjukkan penyelesaian akhir, ketidakpastian tetap membayangi. “Yang dikhawatirkan dampaknya ke keputusan-keputusan kebijakan yang dilakukan pemerintahan AS atau The Fed. Kalau shutdown kan tidak ada data dari lembaga pemerintahan dan lainnya, jadinya sulit. Ada ketidakpastian di sana,” ujar David kepada Bisnis pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Potensi Dampak Terhadap Pasar Keuangan Global

Reaksi pasar global terhadap shutdown AS sangat penting untuk dipahami. Investor cenderung lebih berhati-hati, menimbang risiko dan potensi dampaknya terhadap perekonomian. Implikasi dari penutupan ini mencakup beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan.

Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Dalam jangka pendek, pasar saham AS berpotensi menjadi yang pertama merasakan dampaknya. The Fed, misalnya, bisa menunda kebijakan pelonggaran moneter sebagai respons terhadap ketidakpastian. Namun, David Sumual menambahkan, “Namun, sejauh ini [dampaknya] belum begitu signifikan.”

Jika shutdown berlanjut, pasar keuangan global akan menghadapi turbulensi. Ketidakpastian ekonomi meningkat, mempengaruhi keputusan terkait tarif impor dan potensi perubahan suku bunga The Fed. Sektor yang sangat bergantung pada ekspor-impor diperkirakan akan paling terpapar dampak negatif.

Analisis dari Tim Riset Kiwoom Sekuritas

Tim Riset Kiwoom Sekuritas memberikan pandangan lebih mendalam, mencatat penundaan data ekonomi penting AS seperti payroll dan PDB. Hal ini berpotensi mengganggu pengambilan keputusan oleh The Fed, terutama dalam rapat FOMC Oktober 2025. Selain itu, ratusan ribu pegawai federal AS akan dirumahkan, menambah beban ekonomi.

Pengaruh Terhadap Pasar Modal Indonesia (IHSG)

Sejarah mencatat, shutdown terpanjang sebelumnya, yang berlangsung selama 34 hari pada era pemerintahan Trump, berdampak signifikan pada Wall Street. Tim Riset Kiwoom Sekuritas memperkirakan risiko serupa pada shutdown kali ini, dengan potensi tekanan pada pasar global dan negara berkembang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia juga diperkirakan akan terpengaruh.

Prediksi Pergerakan IHSG dan Peluang Emas

Dalam situasi ini, emas sebagai aset safe haven cenderung mengalami penguatan. Tim Riset Kiwoom Sekuritas memprediksi, “Shutdown berpotensi memicu risk-off global di mana outflow dari pasar emerging market makin deras. IHSG bisa kehilangan momentumnya, sideways sampai koreksi ke 7.800 – 7.900.”

Kesimpulan

Shutdown pemerintah AS pada Oktober 2025 membawa implikasi kompleks bagi pasar keuangan global dan Indonesia. Meskipun dampaknya belum terasa signifikan pada awal kejadian, potensi dampak jangka panjang, terutama jika shutdown berlangsung lama, perlu diwaspadai. Investor dan pelaku pasar perlu memantau perkembangan situasi dengan cermat, mempertimbangkan risiko dan peluang yang muncul, serta bersiap menghadapi potensi volatilitas di pasar.

Posting Komentar untuk "Dampak Shutdown AS: Ancaman Pasar Keuangan RI dan Prospeknya"