Di tengah keprihatinan global terhadap isu lingkungan, seorang desainer Taiwan bernama Ocean Ou, yang berkeyakinan kuat pada konsep "Memecahkan masalah sosial melalui desain", mengambil langkah nyata untuk mengubah konsep ekonomi sirkular menjadi praktik sehari-hari. Dengan menciptakan produk yang tahan lama, mudah diperbaiki, dan dapat didaur ulang, Ou berupaya mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.
Dari Konsep ke Aksi: Perjalanan Ocean Ou Menuju Ekonomi Sirkular
Dalam wawancara dengan CNA pada tanggal 4 Oktober, Ou menjelaskan bagaimana pendekatan tradisional kampanye lingkungan yang seringkali mengandalkan rasa bersalah atau menampilkan citra menyedihkan, dinilai kurang efektif. Menurutnya, pendekatan tersebut tidak benar-benar menyelesaikan akar masalah. Setelah satu dekade berkecimpung dalam desain produk teknologi, termasuk laptop dan smartphone di Taiwan, Ou kemudian berfokus pada ekonomi sirkular. Konsep ini menekankan pada prinsip berbagi, menyewa, menggunakan kembali, memperbaiki, dan mendaur ulang bahan serta produk yang sudah ada untuk meminimalkan limbah. Kesadaran ini mendorong Ou untuk mendirikan Duolog Design pada tahun 2020, sebuah perusahaan yang berdedikasi untuk menerapkan pemikiran desain pada keberlanjutan.
Kacamata "Hibang": Wujud Nyata Ekonomi Sirkular
Salah satu karya terbaru Ou yang menarik perhatian adalah kacamata yang dibuat dari jaring ikan daur ulang. Proyek ini menggambarkan bagaimana Ou berupaya menunjukkan kelayakan komersial dari ekonomi sirkular. Ide ini muncul setelah Ou mengetahui bahwa jaring ikan pernah digunakan untuk membuat kacamata hitam di Taiwan pada tahun 2017, meskipun Taiwan sebagai negara penangkap ikan utama, belum memaksimalkan potensi daur ulang jaring ikan. Ou kemudian menghubungi operator daur ulang dan produsen kacamata, yang memiliki visi yang sama. Mereka menyadari adanya peningkatan permintaan produk ekonomi sirkular, terutama di pasar Eropa di mana keberlanjutan menjadi prioritas utama.
Inovasi Desain dan Penghargaan Bergengsi
Kacamata yang diberi nama "Hibang" ini, yang secara fonetik mirip dengan bahasa Taiwan untuk "Jaring Ikan" dan "Harapan", telah mengalami evolusi desain. Versi kedua kacamata ini menggantikan sekrup logam dengan kait, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengganti bagian yang rusak seperti bantalan hidung dan gagang, sehingga memperpanjang masa pakainya. Tim desain Ou juga bereksperimen dengan berbagai desain cetak 3D untuk menghindari tampilan "kartun" dan akhirnya menemukan formula material yang ideal setelah banyak percobaan untuk meningkatkan kekerasan nilon. Kacamata "Hibang" berhasil meraih pengakuan bergengsi sebagai salah satu dari enam pemenang Penghargaan Certified Sustainable Eyewear (CSE) dalam ajang MIDO Awards 2025.
Masa Depan Desain Berkelanjutan
Ocean Ou berharap bahwa di masa depan, promosi "Kesadaran Lingkungan" tidak lagi diperlukan. Ia meyakini bahwa ketika semua produk dirancang dengan mempertimbangkan prinsip sirkular, maka label "ramah lingkungan" akan menjadi tidak relevan. Dengan semangat inovasi dan komitmen terhadap keberlanjutan, Ocean Ou membuktikan bahwa desain dapat menjadi kekuatan pendorong perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Artikel ini ditulis oleh Chen Tzu-ling, Hsiao Hsu-chen, Shih Hsiu-chuan, dan Muhammad Irfan.
Posting Komentar untuk "Ocean Ou: Desainer Taiwan Ubah Limbah Jadi Produk Ramah Lingkungan"