Emas Dunia Melemah Usai The Fed Rilis Risalah Rapat: Analisis Mendalam

Harga Emas Dunia Melemah Usai Rilis Risalah Rapat The Fed


NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar emas dunia mengalami fluktuasi signifikan pada akhir perdagangan Rabu (19/11/2025) waktu setempat atau Kamis (20/11/2025) pagi WIB. Sempat melonjak lebih dari 1 persen di awal sesi, harga emas akhirnya ditutup dengan penguatan tipis, mencerminkan respons pasar terhadap risalah rapat terbaru dari Federal Reserve (The Fed).

Penguatan tipis ini terjadi setelah pasar mencerna dengan seksama risalah rapat The Fed. Mengutip dari Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi 4.073,79 dollar AS per ons, setelah sebelumnya sempat melonjak lebih dari 1 persen. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga mengalami kenaikan, ditutup pada level 4.082,80 dollar AS per ons, atau naik 0,4 persen.

Faktor Penentu Pergerakan Harga Emas

Pergerakan harga emas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan moneter. Risalah rapat The Fed memberikan gambaran mengenai pandangan para pejabat bank sentral terhadap arah kebijakan moneter. Keputusan terkait suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi menjadi perhatian utama para pelaku pasar.

Risalah rapat The Fed periode 28-29 Oktober mengungkapkan bahwa para pejabat masih terbagi mengenai arah kebijakan moneter. The Fed memang memangkas suku bunga pada pertemuan tersebut, namun sejumlah pejabat memperingatkan bahwa penurunan suku bunga dapat menghambat upaya meredam inflasi, yang telah berada di atas target 2 persen selama hampir 4,5 tahun.

Komentar Ketua The Fed

Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan pernyataan yang juga berdampak pada pasar. Dalam konferensi pers pasca-rapat, Powell menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga pada pertemuan 9-10 Desember bukanlah sesuatu yang pasti. Pernyataan ini memberikan sinyal bahwa The Fed akan mempertimbangkan lebih banyak data sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

Analisis Ahli dan Proyeksi Pasar

Analisis dari Edward Meir, seorang analis dari Marex, memberikan pandangan mengenai situasi ini. "Risalah rapat sebenarnya sudah berlalu," kata Meir. "Yang lebih penting adalah apa yang akan terjadi pada Desember, dan The Fed masih membutuhkan lebih banyak data." Pasar saat ini fokus pada data yang akan dirilis dalam beberapa pekan mendatang.

CME FedWatch Tool memperkirakan bahwa peluang The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada Desember hanya sekitar 30 persen. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian di pasar mengenai langkah kebijakan The Fed selanjutnya. Situasi ini juga turut dipengaruhi oleh sentimen politik, khususnya kritik dari Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell.

Baca Juga: Investasi Obligasi Negara (SUN) di Indonesia: Panduan Lengkap & Mudah

Pengaruh Suku Bunga dan Ketidakpastian Ekonomi

Emas sebagai aset non-yielding cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah. Selain itu, emas juga menjadi pilihan investasi yang menarik selama masa ketidakpastian ekonomi. Hal ini karena emas dianggap sebagai aset safe haven yang dapat melindungi nilai investasi di tengah gejolak pasar.

Data Ketenagakerjaan AS dan Dampaknya

Pasar saat ini menantikan rilis laporan ketenagakerjaan AS untuk September, yang dijadwalkan keluar Kamis waktu setempat. Penundaan rilis laporan ini disebabkan oleh penutupan pemerintahan AS. Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) juga memastikan bahwa laporan pekerjaan untuk Oktober tidak akan diterbitkan karena penutupan pemerintahan menghambat pengumpulan data survei rumah tangga.

Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja. Departemen Tenaga Kerja AS merilis data yang menunjukkan jumlah klaim lanjutan tunjangan pengangguran mencapai 1,9 juta pada pekan yang berakhir 18 Oktober, yang merupakan angka tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Kondisi Pasar Emas di Indonesia dan Dunia

Kondisi pasar emas global memiliki dampak langsung pada harga emas di Indonesia. Pergerakan harga emas dunia, nilai tukar mata uang, dan kebijakan ekonomi menjadi faktor yang memengaruhi harga emas di pasar domestik. Selain itu, minat masyarakat terhadap investasi emas juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.

Beberapa berita lain yang relevan termasuk rencana pengenaan bea keluar emas sebesar 7,5-15 persen pada tahun depan. Laporan World Gold Council juga menyebutkan bahwa dua dari tiga orang Indonesia berinvestasi emas. Selain itu, ada pula artikel mengenai negara-negara dengan cadangan emas terbesar di dunia, di mana Indonesia berada di atas AS dan China.

Kesimpulan

Pergerakan harga emas dunia sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter, data ekonomi, dan sentimen pasar. Rilis risalah rapat The Fed memberikan informasi penting bagi para pelaku pasar. Dengan adanya ketidakpastian, pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan data ekonomi dan kebijakan moneter untuk mengambil keputusan investasi.

BRITISH PROPOLIS | Suplemen Terbaik Alami

British Propolis Slide 1 British Propolis Slide 2 British Propolis Slide 3

Nama Produk: BRITISH PROPOLIS REGULER

Rp. 250.000/botol

(Gratis ONGKIR untuk Pulau Jawa)

Manfaat British Propolis:

  • Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Berperan sebagai antibiotik alami dan detoksifikasi tubuh.
  • Membantu mempercepat penyembuhan luka bakar dan luka kulit lainnya.
  • Membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan seperti sakit maag.
  • Sebagai pelengkap terapi untuk kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, dan beberapa jenis kanker (tetap harus dikonsultasikan dengan dokter).
  • Pada anak-anak, British Propolis Green dikhususkan untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan menjaga imunitas dari flu, batuk, dan radang amandel.

Posting Komentar untuk "Emas Dunia Melemah Usai The Fed Rilis Risalah Rapat: Analisis Mendalam"